RESUME 1: LANDASAN TEORI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian Multimedia
Multimedia diambil dari kata multi dan media. Multi berarti banyak dan media berarti media atau perantara. Multimedia adalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara, video dan animasi yang menghasilkan presentasi yang menakjubkan. Multimedia juga mempunyai komunikasi interaktif yang tinggi. Bagi pengguna komputer multimedia dapat diartikan sebagai informasi komputer yang dapat disajikan melalui audio atau video, teks, grafik dan animasi.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis.
Baru mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma(Arfan:2013).
Disini dapat digambarkan bahwa multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik.
Kategori Multimedia
Multimedia dapat di definisikan menjadi 2 kategori, yaitu multimedia content production dan multimedia communication dengan definisi sebagai berikut :
Multimedia Content Production adalah penggunaan dan pemrosesan beberapa media (teks, audio, graphics, animation, video dan interactivity) yang berbeda untuk menyampaikan informasi atau menghasilkan produk multimedia (music, video, film, game, intertaintment, dll.) Atau penggunaan sejumlah teknologi yang berbeda yang memungkinkan untuk menggabungkan media (teks, audio, graphics, animation, video, dan interactivity) dengan cara yang baru untuk tujuan komunikasi. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah :
· media teks
· media audio
· media video
· media animasi
· media graph / image
· media interactivity
· media spesial effect
Multimedia Communication adalah penggunaan media (massa), seperti televisi, radio, media cetak dan internet untuk mempublikasikan / menyiarkan / mengkomunikasikan material advertising, publicity, entertaintment, news, education, dll. Dalam kategori ini media yang digunakan adalah :
· TV
· Radio
· Film
· Media Cetak
· Musik
· Game
· Entertainment
· Tutorial
· ICT (Internet)
LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Ada beberapa Landasan yang melandasi Multimedia pembelajaran, berikut akan di jelaksan beberapa materi tentang landasan-landasan pada Multimedia pembelajaran :
A) Landasan Filosofis
landasan yang petama yakni Landasan filosofis, landasan ini berasal dari kata “filosofis” yang memiliki suatu arti “ pandangan “. Jadi landasan Filosofis ini bisa kita katakan suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil dari teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat pada proses pembelajaran yang kurang manusiawi .dan Bisa dikatakan, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing . Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis, yang lebih manusiawi.
B) Landasan Psikologis
landasan kedua ini adalah Landasan Psikologis , Dalam landasan ini kita harus memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar,dan Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
C) Landasan Teknologis
beralih kelandasan yg ketiga , seperti yang kita ketahui Multimedia pembelajaran zaman sekarang tidak akan lepas dengan namanya teknologi ,karna sekarang kita berada dalam era informasi. Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. berikut konsep dari multimedia yg berlandsakan teknologi:(gambar )
D) Landasan Empiris
tahukan teman2 sekalian , ternyata Terdapat beberapaTemuan-temuan penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa.
Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.
E) Landasan Historis
terakhir landasan histori , Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran adalah secara rasional penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923.
Permasalahan:
1. Berdasarkan penjelasan landasan empirik diatas. bagaimanakah penggunaan media yang cocok agar dapat diterima dengan baik oleh berbagai macam siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda?
Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing2 dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modlaitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
BalasHapus1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang2 saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
BalasHapusLirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Bagaimana dengan gaya belajar Anda?
Saya akan mencoba menjawab permasalahan saudara fajar
BalasHapussiswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Sehingga disini guru diharapkan dapat memilih dan menggabungkan media menjadi multimedia sehingga dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda
Berdasarkan ketersediaannya media dapat dikelompokkan menjadi Media Jadi (Media By Utilization) dan Media Rancangan (Media By Design) alasan utama seseorang menggunakan media adalah media dapat berbuat lebih dari biasa yang dilakukan. Pemilihan media dilakukan agar penggunaan media dapat mencapai tujuan pembelajaran, maka haruslah dipilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
BalasHapusIntinyanharus menarik tetapi tetap berhubungan dengan materi yang disampaikan, dan tidak berbelit belit dan mudah dpahami siswa
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan saudara fajar
BalasHapussiswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Sehingga disini guru diharapkan dapat memilih dan menggabungkan media menjadi multimedia sehingga dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda
Menurut saya, pertama tama guru harus menghomogenkan gaya belajar siswa agar dapat memberikan pelajaran yang menarik minat siswa.
BalasHapusMenurut saya
BalasHapuspenggunaan media yang cocok agar dapat diterima dengan baik harus disesuaikan terlebih dahulu dengan kemampuan perserta didik sehingga nantinya tidak sia2 guru menerapkan medianya
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Sehingga disini guru diharapkan dapat memilih dan menggabungkan media menjadi multimedia sehingga dapat disesuaikan dengan gaya belajar siswa yang berbeda-beda
BalasHapusbaik saya akan mencoba menjawab menurut saya, penggunaan media yang cocok agar dapat diterima dengan baik oleh berbagai macam siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda yaitu dengan membuat media sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan yang telah ditentukan, jadi dengan demikian guru dapat membuat satu media untuk semua siswa yang ada dalam kelas.
BalasHapusmenurut saya dapat membuat media yang tidak hanya mellibatkan satu media saja melainkan banyak media sihingga dapat mengatasi pemahaman yang berbeda2 tsb
BalasHapusMenurut saya, sebaiknya digunakan media yang umumnya disukai peserta didik. Bisa dengan percobaan atau dengan alat peraga, serta memanfaatkan multimedia yang menarik dimana didalam semua media itu terkandung materi pembelajaran yang diharapkan tercapainya tujuan pembelajaran.
BalasHapusMenurut saya bisa dengan menggunakan alat peraga, video animasi agar dapat membuat pelajaran tidak cepat bosan. Sekreatif mungkin memanfaatkan media yang ada.
BalasHapustambahan dari saya, Secara teoritis alasan pemilihan media dalam pembelajaran, karena
BalasHapusdidasari atas konsep pembelajaran sebagai sistem yang didalamnya terdiri atas
sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Dalam proses
pembelajaran, media merupakan salah satu unsur yang sangat penting, karena
dengan adanya media maka materi yang akan disampaikan akan lebih mudah dan
lebih cepat diterima dan dipahami oleh peserta didik. Bentuk media banyak
jenisnya dan berbeda tiap karakteristiknya, oleh karenanya seorang guru harus
bisa dan terampil dalam memilih dan memilah media apa yang harus digunakan
dalam pembelajaran, yang tentunya menyesuaikan dengan karakteristik materi dan
karakteristik siswa agar substansi dari materi tersebut dapat tersampaikan dengan
tepat dan jelas kepada peserta didik.
Yusufhadi Miarso berpendapat bahwa tidak ada satupun cara yang terbaik
dalam hal pemilihan media pembelajaran1
. Dapat disimpulkan bahwa dalam setiap
media pembelajaran memiliki keunggulan masing – masing, maka dari itulah guru
diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran haruslah memperhatikan keadaan peserta
didik, kondisi lingkungan dan sosial setempat, agar media yang digunakan dapat
efektif, tepat sasaran dan sesuai pula dengan kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik. Jenis-jenis media pembelajaran banyak sekali. Dari yang jenisnya
sangat sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal. Beberapa
media dapat dibuat oleh guru sendiri, dan beberapa yang lain yang diproduksi
oleh pabrik. Tidak jarang terdapat media yang sudah tersedia di lingkungan yang
langsung dapat dimanfaatkan, dan ada pula media yang secara khusus sengaja
dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda.
BalasHapus