RESUME 3 : TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTUAN MEDIA (MENURUT GAGNE DAN ATKINSON)

   Teori pemrosesan informasi adalah teori kognitif tentang belajar yang menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak. Teori ini menjelaskan bagaimana seseorang memperoleh sejumlah informasi dan dapat diingat dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu perlu menerapkan suatu strategi belajar tertentu yang dapat memudahkan semua informasi diproses di dalam otak melalui beberapa indera.
Teori pembelajaran pemrosesan informasi adalah bagian dari teori belajar sibernetik. Secara sederhana pengertian belajar menurut teori belajar sibernetik adalah pengolahan informasi. Dalam teori ini, seperti psikologi kognitif mengkaji proses belajar penting dari hasil belajar namun yang lebih penting dari kajian proses belajar itu sendiri adalah sistem informasi, sistem informasi inilah yang pada akhirnya akan menentukan proses belajar.


  • Menurut Atkinson

 Salah satu teori yang membahas bagaimana proses berpikir manusia dikemukakan oleh Atkinson dan Shiffrin pada tahun 1968. Kedua ahli psikologi kognitif ini berhasil memaparkan bagaimana perangkat berpikir manusia beserta proses yang terjadi secara jelas, logis dan sederhana. Teori mereka berdua dikenal dengan teori pemrosesan informasi. Teori ini telah banyak dimanfaatkan, termasuk di bidang pendidikan dan komputer. Artikel ini akan membahas teori Atkinson dan Shiffrin secara singkat.

Model Teori Pemrosesan Informasi Atkinson dan Shiffrin
(Gambar: Glassman & Hadad, 2009)
    Informasi diterima oleh manusia melalui indera. Penerima informasi awal pada indera ini disebut sebagai memori sensorik (sensory memory). Menurut penelitian, informasi dari penglihatan hanya dapat bertahan kurang dari sedetik di memori sensorik, sedangkan informasi dari pendengaran dapat bertahan tiga sampai empat detik. Jika perhatian tidak diberikan pada informasi tersebut maka mereka akan hilang. Namun jika perhatian diberikan maka informasi akan diteruskan menuju memori jangka pendek (short term memory) yang dapat mempertahankan informasi hingga 15 detik.
   
   Jadi,  Teori pemrosesan informasi ini didasarkan pada model memori dan penyimpanan yang dikemukakan oleh Atkinson dan Shiffin yang menyatakan bahwa memori manusia terdiri dari tiga jenis yaitu sensori memori (sensory register) yang menerima informasi melalui indra penerima seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan atau tangan, setelah beberapa detik, informasi tersebut akan hilang atau diteruskan pada ingatan jangka pendek (short term memory atau working memory). Informasi tersebut setelah 5-20 detik akan hilang atau tersimpan ke dalam ingatan jangka panjang ( long term memory).
       Berdasarkan teori pemrosesan informasi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para guru:
1. Perhatian sangat penting, oleh karena itu selalu upayakan agar siswa anda benar-benar 
    memperhatikan pelajaran. Meskipun mereka tampak melihat anda, namun belum tentu pikiran
    mereka perhatian kepada apa yang anda jelaskan.
2. Sebaiknya lebih mengutamakan belajar dengan memahami dari pada melalui hafalan.
   
       Teori pemrosesan informasi umumnya berpijak pada tiga asumsi berikut :

1. Antara stimulus dan respon berpijak pada asumsi, yaitu pemrosesan informasi ketika pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu
2. Stimulus yang diproses melalui tahap-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya
3. Salah satu tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.

Dari ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen, yaitu komponen struktur dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol). Komponen-komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas bentuk informasi, serta proses terjadinya ”lupa”. Ketiga komponen tersebut adalah sebagai berikut :

1)      Sensory  atau  intake  register:  informasi  masuk  ke  sistem  melalui  sensory register,  tetapi  hanya  disimpan  untuk  periode  waktu  terbatas.  Agar  tetap dalam  sistem,  informasi  masuk  ke  working  memory  yang  digabungkan dengan informasi di long-term memory.
2)      Working memory: pengerjaan atau operasi  informasi berlangsung di working memory,  dan  di  sini  berlangsung  berpikir  yang  sadar.  Kelemahan  working memory  sangat  terbatas  kapasitas  isinya  dan memperhatikan  sejumlah  kecil informasi secara serempak.
3)      Long-term  memory,  yang  secara  potensial  tidak  terbatas  kapasitas  isinya sehingga mampu menampung seluruh  informasi yang sudah dimiliki peserta didik.  Kelemahannya  adalah  betapa  sulit  mengakses  informasi  yang tersimpan di dalamnya.

                                          


  • Menurut Gagne

Berdasarkan kondisi internal dan eksternal, Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut :
    1.      Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses sebagai informasi.
    2.      Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
     3.      Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.


Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam  pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam  proses pembelajaran.

Teori pemrosesan informasi bermula dari asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan salah satu hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut teori ini, belajar merupakan proses mengelola informasi, namun teori ini menganggap sisitem informasi yang diproses yang nantinya akan dipelajari siswa adalah yang lebih penting. Karena informasi inilah yang akan menentukan proses dan bagaimana proses belajar akan berlangsung akan sangat oleh sistem informasi yang dipelajari.

Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu:

1. Fase motivasi : siswa yang belajar harus diberi motivasi untuk memanggil informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Fase pengenalan : siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian yang esensial dari suatu kejadian instruksional, jika belajar akan terjadi.
3. Fase perolehan : apabila siswa memperhatikan informasi yang relevan, maka ia telah siap untuk menerima pelajaran.
4. Fase retensi : informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui penggulangan kembali
5. Fase pemanggilan : pemanggilan dapat ditolong dengan memperhatikan kaitan-kaitan antara konsep khususnya antara pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya.
6. Fase generalisasi : biasanya informasi itu kurang nilainya, jika tidak dapat diterapkan diluar konteks di mana informasi itu dipelajari.
7. Fase penampilan : tingkah laku yang dapat diamati. Belajar terjadi apabila stimulus mempengaruhi individu sedemikan rupa sehingga performancenya berubah dari situasi sebelum belajar kepada situasi sesudah belajar.
8. Fase umpan balik : para siswa harus memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentang apa yang diajarkan.

Permasalahan :
 1. Dari artikel di atas,dijelaskan bahwa terdapat tiga pemrosesan informasi, bagaimana cara kita mengolah/mentransfer informasi  dalam memori jangka pendek kita kedalam memori jangka panjang?

2. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan fase, bagaimana jika salah satu fase menurut gagne ini tidak terjadi? dan apa dampak yang signifikan terhadap pembelajaran? Kemudian bagaimana cara untuk meminimalisir dampak tersebut?

Komentar

  1. Assalamu'alaikum saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1
    Cara agar kita dapat mentransfer informasi dari jangka pendek ke memori jangka panjang tentu slah satunya dengan cara mengulang kembali pembelajaran tersebut sehingga akan menjadi pengetahuan permanen yang tersimpan dalam memori oanjang, jika tidak diulang maka tentu pengetahuan tersebut akan cepat hilang atau lupa. Kemudian cara lainnya agar mudah mengingat misalnya kita sandikan pengetahuan tersebut atau kita buat menarik seperti kalimat-kalimat atau gambargambar yang akan mudah kita pahami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tetapi kalau kita hanya menglang materi yang lalu bagaimana kita akan mendpat pengetahuan baru?

      Hapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no satu, permasalahannya bagaimana cara kita mentransfer memori jangka pendek menjadi jangka panjang, menurut saya banyak cara,salah satunya adalah dalam belajar lebih lama kita mengingatnya jika langsung kita praktekan, berbeda dengan hanya belajar teori saja. Seperti praktikum yang kita lakukan selama ini. Saya sendiri lebih cepat memahami pada saat praktikum dibandingkan hanya teori saja. Dan masih ada cara lain misal dari gambar2 dan cara belajar yang menarik yang disampaikan oleh pendidik mungkin salah satu contoh dalam menghapal unsur periodik menjadikannnya kata2 yang mudah diingat. Sehingga lebih cepat kita memahami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya betul, tatapi belajar dengan waktu lama bisa membuat bosan dan akhir nya tidak dpat di cerna oleh otak kita

      Hapus
  3. Selamat malam, saya akan mencoba menjawab permasalahan anda yang nomor 1, Ketika kita mampu mengolah suatu informasi atau suatu pengetahuan “saat ini” hal tersebut menandakan bahwa LTM kita sedang berfungsi. Dengan adanya LTM kita akan lebih mampu mengingat masa lalu dan masa kini.

    Lantas, dimanakah memori-memori tersebut disimpan? Banyak sekali studi-studi yang mencoba untuk mencari jejak-jejak memori kita. Seperti teknik pencitraan otak (pemindaian PET, MRI, dan perekaman EEG), probing elektrik ke dalam otak , atau bahkan menggunakan senyawa-senyawa kimiawi dalam bentuk obat-obatan, dan lain sebagainya. Lokasi tempat memori disimpan adalah diseluruh bagian otak, dengan pusat-pusat tertentu. Dalam pembentukan memori, terdapat beberapa bagian otak yang bekerja seperti hipokampus dan korteks. Rekognisi memori dipengaruhi oleh tingkat penyandian awal, yakni ketika peristiwa tersebut terjadi dan pengulangannya. Sejumlah pengalaman lebih mudah diingat dibandingkan dengan pengalaman yang lain. Sebagai contoh pengalaman menyenangkan, melibatkan ego, atau yang bersifat traumatik akan lebih mudah diingat oleh kita dan bertahan lama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sedikit tidak paha dengan jawaban anda, bagaimana cara mencari jejak jejak memori kita?

      Hapus
  4. Saya akan mencoba menjawab permasalahan Anda yang pertama ialah:
    Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak, kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
    Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring pada ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan arti dari informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini disebut recall memory.
    a) Ingatan Deklaratif dan Ingatan Prosedural
    Dalam upaya memanggil kembali ingatan dari Ingatan jangka panjang dibedakan menjadi dua, yaitu ingatan jangka panjang eksplisit (ingatan deklaratif) dan ingatan jangka panjang implisit (prosedural). Ingatan jangka panjang eksplisit (ingatan deklaratif) adalah ingatan yang kita munculkan kembali ke kesadaran untuk digunakan dengan sengaja, artinya ketika berusaha mengingat sesuatu kita melakukannya dengan sadar. Wilayah dari otak dimana ingatan deklaratif disimpan adalah lobus temporal. Ada dua bentuk dasar ingatan deklaratif: episodik dan semantik. Ingatan Episodic dihubungkan dengan waktu tertentu dan tempat, dan bisa dianggap kenangan pribadi, seperti pengalaman dari peristiwa tertentu. Ingatan Semantic adalah memori yang berkaitan dengan penyimpanan informasi faktual yang tidak terkait dengan pengalaman tertentu.
    b) Ingatan Episodik dan Ingatan Semantik
    Ingatan episodik (tentang peristiwa) dan ingatan semantik (fakta) diolah di ingatan bagian otak yang berbeda. Adalah Tulving, seorang ahli di bidang ingatan, membuat sebuah eksperimen untuk mengetahui bagian otak yang mengolah ingatan episodik dan ingatan semantik. fakta-fakta (ingatan semantik) akan lebih mudah diingat jika kita mengingat atau menghubungkannya dengan suatu pengalaman atau peristiwa (ingatan episodik).
    Ingatan episodik dan ingatan semantik memiliki perbedaan cara kerjanya dalam menyimpan dan mengorganisasikan informasi. Ingatan episodik menyimpan informasi dalam bentuk gambaran (bayangan) yang diorganisasikan berdasarkan pada kapan dan di mana peristiwa-peristiwa terjadi. Sedangkan ingatan semantik menyimpan informasi dalam dalam bentuk jaringan hubungan ide yang telah dianalisis.
    Semoga membantu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana cara kita menganalisis isi memori jangka pendek kita baru kemudian kita transfer kedala memori jangka panjang. karna disitu anda tidak menyertakan contoh

      Hapus
  5. Sistem pengolahan manusia terdiri atas pengolahan perseptual, pengolahan intelektual (kognitif), dan pengendalian motorik. Yang semuanya berinteraksi dengan memory manusia. Model ini mempunyai kesamaan dnegan model sistem komputer konvensional yang mempunyai pengolah (processor), memori, dan interaksi diantara keduanya melalui bus.

    Urutan dari penerimaan informasi dalam diri manusia dijelaskan sebagai berikut:
    Pertama, pengolahan perseptual dimana manusia menangkap informasi dari lingkungan melalui organ-organ sensorisnya yaitu: mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Beberapa informasi disaring pada tingkat sensoris, kemudian sisanya dimasukkan dalam ingatan jangka pendek. Bila diproses lebih lanjut, informasi dari ingatan jangka pendek dapat ditransfer dalam ingatan jangka panjang. Ingatan jangka panjang merupakan tempat penyimpanan informasi yang faktual dan informasi bagaimana cara mengerjakan sesuatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bagaimana cara kita mengetahui kita tergolong dalam manusia yang preseptual tersebut...menurut saya tidak perlu melalkuakn penggolongan tersebut karna kita semua punya cara untuk membuat ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang

      Hapus
  6. Saya akan menjawab permasalahan anda yang pertama menurut saya banyak cara,salah satunya adalah dalam belajar lebih lama kita mengingatnya jika langsung kita praktekan, berbeda dengan hanya belajar teori saja. Seperti praktikum yang kita lakukan selama ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya kurang setuju karna belajr dengan waktu lama bisa membuat boasan dan megantuk

      Hapus
  7. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no satu, permasalahannya bagaimana cara kita mentransfer memori jangka pendek menjadi jangka panjang, menurut saya banyak cara,salah satunya adalah dalam belajar lebih lama kita mengingatnya jika langsung kita praktekan, berbeda dengan hanya belajar teori saja. Seperti praktikum yang kita lakukan selama ini. Saya sendiri lebih cepat memahami pada saat praktikum dibandingkan hanya teori saja. Dan masih ada cara lain misal dari gambar2 dan cara belajar yang menarik yang disampaikan oleh pendidik mungkin salah satu contoh dalam menghapal unsur periodik menjadikannnya kata2 yang mudah diingat. Sehingga lebih cepat kita memahami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. apakah annda yakin jika menghadirkan gambar bisa memancing ingatan siswa dala memori jangka panjang. sebetulnya tidak harus menggunakan gambar yang penting digunakan yang unik sehingga menarik perhatian siswa dan pasti siswa akan selalau menginagt nya

      Hapus
  8. Saya akan menjawab pertanyaan yang nomor satu. Cara untuk mentransfer ilmu dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang menurut saya adalah dengan belajar secara demonstrasi. Dimana cara ini lebih menarik apabila digunakan langsung dalam pelajaran yang sifatnya praktek. Dan siswa otomatis akan lebih mudah mengingatnya dari pada hanya membaca.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya jika di lakukan demonstrasi ada siswa yang paham dan tidak paham nantinya, karna demonstrasi ka hanya sebagian atau perwakilan saja

      Hapus
  9. saya akan menjawab permasalahan yang pertama menurut saya kita dapat membuat informasi yang kita dapat masuk dalam memori jangka panjang adalah dengan selalu mengulangi pembelajaran yang telah dilakukan. sehingga dapat mengingat informasi tersebut dalam memori jangka panjang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika kita terus mengulang kapan kita akan mendpat materi yang baru untuk dismpan dalam memori jangka panjang kita

      Hapus
  10. untuk jawaban permasalhan yang pertama akan sangat mudah jika pembelajaran tersebut di ulang dan di kaitkan dengan contoh maka akan mudah di ingat

    BalasHapus
  11. Dengan cada menjelaska secara benar dan jelas agar mudah di pahami dan diserap di dalam memory jangka panjang serta kreatif dalam menggunakan media atau dengan multimedia.

    BalasHapus
  12. Teori pemrosesan informasi bermula dari asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan salah satu hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut teori ini, belajar merupakan proses mengelola informasi, namun teori ini menganggap sisitem informasi yang diproses yang nantinya akan dipelajari siswa adalah yang lebih penting. Karena informasi inilah yang akan menentukan proses dan bagaimana proses belajar akan berlangsung akan sangat oleh sistem informasi yang dipelajari.

    BalasHapus
  13. saya akan menjawab permasalahan nomor 1, interpretasi seseorang terhadap rangsangan dikatakan sebagai persepsi. Persepsi dari stimulus tidak langsung seperti penerimaan stimulus, karena persepsi dipengaruhi status mental, pengalaman masa lalu, pengetahuan, motivasi, dan banyak faktor lain. Informasi yang dipersepsi seseorang dan mendapat perhatian, akan ditransfer ke komponen kedua dari sistem memori, yaitu memori jangka pendek. Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi dalam jumlah terbatas hanya dalam beberapa detik. Satu cara untuk menyimpan informasi dalam memori jangka pendek adalah memikirkan tentang informasi itu atau mengungkapkannya berkali-kali.Memori jangka panjang merupakan bagian dari sistem memori tempat menyimpan informasi untuk periode panjang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME 2 :PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

RESUME 1: LANDASAN TEORI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN